4 Pemain Bola Kontroversial yang mengubah aturan sepak bola secara mengejutkan
Pemain bola tak luput dari kontroversial. Selama puluhan tahun, peraturan sepak bola selalu memiliki perubahan,yang memiliki kaitan dengan pemain, wasit, VAR, teknologi, pelatih, transfer, gossip, dan lainnya.
Peraturan speakbola dibuat oleh IFAB (International Football Association Board). Lalu, apa perbedaan antara FIFA dan IFAB?
IFAB terdiri dari empat asosiasi sepak bola Inggris (Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara) dengan masing-masing satu suara, dan FIFA, yang mencakup 207 asosiasi nasional lainnya, dengan empat suara.
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah FIFA berada di bawah IFAB?
FIFA, yang didirikan pada tahun 1904, bergabung dengan IFAB pada tahun 1913. Potensi perubahan pada Hukum Permainan dibahas setiap musim.
Berikut kami hadirkan, top 4 pemain bola yang secara kontroversial mengubah aturan sepak bola dunia
Emiliano Martinez
Kapan? Final Piala Dunia 2022 Argentina vs Prancis
Bermula dari Final Piala Dunia 2022 ketika Argentina vs Prancis, Emiliano Martinez sang kiper Argentina menari untuk mengalihkan fokus lawan. Atas kejadian ini, FIFA sedang mempertimbangkan untuk menerapkan aturan Emiliano Martinez.
Otoritas sepak bola akan memperkenalkan aturan baru yang akan mencegah penjaga gawang mengganggu lawan.
Menurut Hugo Lloris, Martinez menggunakan “setiap trik yang ada” di final 2022 melawan Prancis. Apalagi, saat ia berhasil menggagalkan tendangan Kingsley Coman dan kemudian menari-nari untuk mencegah sang lawan fokus. Martinez berhasil membuang bola sebelum Aurelien Tchouameni gagal mencetak gol.
Frank Lampard
Kapan? Inggris v Jerman di Piala Dunia 2010
Pada menit ke-38, 53 detik setelah Matthew Upson mencetak gol untuk Inggris, Frank Lampard menembakkan bola dan membentur bagian bawah mistar gawang, mengakibatkan bola melewati garis ke gawang tetapi memantul kembali ke lapangan permainan karena backspin (tanpa mengenai net).
Wasit memutuskan bola tidak melewati garis dan Jerman memenangkan pertandingan 4-1.
Pendukung Inggris marah, seluruh negara merasa dikecewakan oleh sistem yang cacat. Insiden tersebut menjadi salah satu alasan FIFA memutuskan untuk menghadirkan teknologi garis gawang pada Piala Dunia Brasil 2014.
Delapan tahun kemudian, Jerman tersingkir dari Piala Dunia setelah kalah dari Korea Selatan, gol kedua diberikan setelah tinjauan VAR dari wasit.
Karma? Menurut Anda?
Peter Schmeichel
Kapan? Denmark vs Jerman di EURO 1992
Denmark mengejutkan dunia ketika mereka menjadi juara Eropa pada tahun 1992. Pada kesempatan itu, Peter Schmeichel menjadi pahlawan dalam adu penalti. Kiper legendaris Manchester United ini terbukti memiliki peran penting dalam kemenangan Denmark di final melawan Jerman. Namun, ada banyak reaksi kekesalan netizen ketika melihat kembali sepakbola jaman 90-an.
Sepanjang final melawan Jerman, para pemain Denmark dengan sengaja membuang-buang waktu dengan terus-menerus mengoper bola ke kiper mereka yang boleh mengambilnya.
Peraturan ini merupakan peraturan paling masuk akal yang pernah dilakukan dalam sepak bola. karena penjaga gawang kini harus lebih mahir menggunakan kaki, tangan, kepala, badan, hingga wajah mereka.
Diego Forlan
Kapan? Manchester United vs Southampton 2002, Final Liga Inggris
Nama Diego Forlan memberikan banyak momen berkesan bagi pendukung Manchester United.
Saat itu, Manchester United menang 2-1 atas Southampton di final Liga Ingga Inggris. Diego Forlan yang memulai pertandingan dari bangku cadangan berhasil mencetak gol dalam waktu 6 menit.
Karena euforia kemenangan, Forlan melepas bajunya sebagai selebrasi. Sang striker pun berusaha untuk memakai kembali jersey namun mengalami hambatan. Jersey Nike baru United musim itu memiliki lapisan dasar yang terintegrasi sehingga pemain nomor 21 ini kesulitan mengenakannya.
Begitu permainan kembali dimulai, Forlan masih belum berhasil mengenakan kembali jerseynya dan menghabiskan menit berikutnya berlari mengelilingi lapangan dengan setengah telanjang, seperti remaja yang panik di lapangan. Ia bahkan berhasil menjegal James Beattie dengan kaus masih di tangannya, namun adegan lucu tersebut justru menunjukkan komitmen Forlan terhadap tim.
Hingga saat ini, bagi pemain yang melepas jersey akan segera diberi kartu kuning oleh wasit.